pengaruh kata kata sulit terhadap interaksi social
Seringkali dalam interaksi social, baik itu berbahasa maupun bertingkah laku sering kita jumpai bahasa bahasa yang pernah maupun belum pernah kita dengar sebelumnya. Nah, Yang saya akan coba sharing kan dengan kawan kawan kali ini adalah pola interaksi /kata sulit yang sering dikomunikasikan oleh orang banyak.
Seringkali dalam interaksi social, baik itu berbahasa maupun bertingkah laku sering kita jumpai bahasa bahasa yang pernah maupun belum pernah kita dengar sebelumnya. Nah, Yang saya akan coba sharing kan dengan kawan kawan kali ini adalah pola interaksi /kata sulit yang sering dikomunikasikan oleh orang banyak.
kata kata sulit yang dimaksud dalam tulisan ini
adalah pengalihan bahasa/makna tertentu kedalam sebuah kata/bahasa lain yang
memiliki jumlah domain kata lebih sedikit daripada makna/kata aslinya.
contohnya; intervensi yang berarti
tekanan pihak 1 terhadap pihak lain untuk tujuan tertentu. Penyempitan bahasa
tersebut bertujuan agar komunikasi dengan orang lain mudah dipahami tanpa adanya
penyampaian kata yang panjang / berlebihan.
Tetapi , masalahnya adalah tidak
semua orang tau tentang pola komunikasi bahasa yang seperti ini.
Karena pola bahasa seperti ini sebagian besar digunakan oleh akademisi ,
politisi dan kalangan2 tertentu. tapi tidak menutup kemungkinan selain yang
saya sebutkan diatas dapat memahaminya tetapi hanya sebagian kecil. Contohnya
perbedaan interaksi bahasa oleh mahasiswa dan tukang becak.
Selain itu masalah lain mulai muncul akhir akhir ini adalah
penyalahgunaan fungsi dari menggunakan bahasa tersebut. Kalangan
kalangan menganggap modernisasi bahasa
sebagai ajang memperkeren individualisme, membedakan tingkat strata pendidikan
dengan orang yang kurang beruntung dalam menjalani pendidikan formalnya.
Masalah ini telah mengakibatkan sebagian besar orang angkuh untuk berbicara
dengan kalangan yang mereka anggap tidak berpendidikan, dan beranggapan lebih
cerdas daripada orang itu. Mereka sebenarnya tidak mengerti bahwa ilmu
pengetahuan yang mereka punya belum tentu mencakupi semua pengetahuan yang di
miliki orang lain.
Tetapi disisi lain tidak dapat dipungkiri bahwa
system penyampaian bahasa ini diperlukan asalakan sistem yang digunakan tidak bermaksud untuk membedakan strata social dan menempatkannya
pada sesuatu pada tempat yang semestinya.
Khususnya mahasiswa karena pengetahuan yang mereka dapatkan dari
bangku kuliah maupun diluar perkuliahan bukan hanya untuk dirinya sendiri tapi
mereka punya tanggung jawab social terhadap masyarakat.
Terima kasih telah membaca tulisan ini maaf jika
masih ada kekurangan dan jika ada komentar silahkan langsung ditulis saja..
By; Muhammad alqadri